Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab 73% kematian di Indonesia, dan trend peningkatan prevalensi PTM juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya faktor risiko. Hal ini menjadi masalah bagi pembangunan kesehatan di Indonesia karena meningkatkan beban pembiayaan kesehatan sebesar 63% alokasi dana penyakit katastropik digunakan untuk pengobatan PTM. Padahal kita ketahui bahwa 80% PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko seperti merokok, kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan lain-lain. Disamping itu proses aging di populasi, urbanisasi yang cepat dan tidak terencana, konsekuensi negatif dan globalisasi (komersial determinan), dan rendahnya tingkat literasi kesehatan juga berkontribusi terhadap meningkatnya beban PTM.
Kementerian Kesehatan melakukan transformasi kesehatan dengan fokus pada pelayanan kesehatan ke arah pencegahan atau promotif preventif melalui penguatan posyandu, puskesmas, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya, Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut sampai layanan kesehatan yang sifatnya promotif atau edukasi dan preventif. Untuk mendukung transformasi kesehatan, tentunya kita juga membutuhkan Sumber daya tenaga kesehatan yang mumpuni dan kompeten dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang upaya-upaya efektif yang dapat mencegah dan mengendalikan faktor risiko untuk terhindar dan PTM. Oleh karena itu kami sambut baik kehadiran dan upaya Indonesia College of Lifestyle Medicine (Lembaga Indonesia Sains Kedokteran Gaya Hidup) yang selaras dengan semangat transformasi kesehatan yaitu memajukan sains kedokteran gayahidup berbasis bukti ilmiah untuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang terbaharui dan berkelanjutan dalam pengendalian faktor risiko dan PTM di masyarakat.
Kami harapkan upaya yang dilakukan Indonesia College of Lifestyle Medicine dapat memperkuat pembangunan kesehatan di Indonesia melalui transfer ilmu dan berbagi praktlk baik antar tenaga kesehatan sehingga dapat berkembang dan berkontribusi bagi upaya membangun Indonesia Emas yang sehat dan produktif